PESAN DAKWAH DALAM LAGU BIMBO "SAJADAH PANJANG" (ANALISIS SEMIOTIKA FERDINAND DE SAUSSURE)

Lagu ialah sebuah bahasa, pula sebuah bentuk komunikasi. Sebuah lagu memiliki unsur seni yang mampu menggugah jiwa seseorang sebab pada dasarnya setiap manusia memiliki rasa estetika. Seiring perkembangan dalam dunia musik, banyak musisi yang memasukan beberapa nila-nilai religi ke dalam album ataupun dengan gaya modern. Hal itu dapat menjadi sarana dakwah yang mudah dicerna oleh masyarakat. Permasalahan yang akan dibahas pada penelitian ini yaitu pesan dakwah dalam lirik lagu “Sajadah Panjang” karya grup musik Bimbo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sangat dalam melalui analisis Semiotika. Teori yang menjadi dasar penelitian ini menggunakan Semiotika Ferdinand de Saussure yang berfokus pada konsep signifer dan signified. Metode penelitian yang penulis gunakan jenis penelitian deskriptif teks yang berarti menganalisis bentuk deskriptif, tidak berupa angka atau koefisien tentang hubungan antar veriabel. Penelitian kualitatif melibatkan antologis. Data yang dikumpulkan berupa kosa kata, kalimat, dan gambar yang mempunyai arti. Hasil penelitian ini menujukkan kesimpulan pesan dakwah yang terdapat di dalam lirik lagu Sajadah Panjang yang dipopulerkan oleh Bimbo yang kemudian diterapkan dalam semiotika yang dikaji Ferdinand de Saussure melalui konsep signifer dan signified. Signifer yang merupakan aspek material seperti lirik Sajadah Panjang dan signified yang berarti konsep makna dari aspek tersebtu seperti yang dapat disimpulkan dari lirik lagu Sajadah Panjang yang mengisyaratkan sebagai umat manusia di muka bumi wajib melaksanakan ibadah namun bukan hanya ibadah diatas sajadah saja, melainkan kita juga harus representasikan ke dalam kehidupan sehari-hari yang pada hakikatnya hidup tidak lain dari beribadah kepada Tuhan dan sesamanya